Kemubaziran Waktu
By: M. Jandi Al-Farisi
sumber: kaskus.co.id |
banyak
hal yang perlu kita manfaatkan, baik itu ilmu, kesempatan, pengalaman, bahkan
waktu sekalipun. Karena waktu adalah hal yang sangat berguna. Waktu adalah
penentu suatu proses dimana kita berjibaku mengisi atau tidaknya. Waktu akan
menjawab apa yang akan kita raih dan waktu pulalah yang akan menunjukan kita
berguna atau tidaknya dalam kehidupan ini. Diantara jutaan orang banyak
diantara mereka ada yang memanfaatkan waktu tersebut dengan bekerja (berbagai jenis)
dan ada pula yang leha-leha dengan waktu yang kosong. Perlu diketahui oleh kita
semua bahwasanya menyia-nyiakan waktu itu bukan melewatkan atau meninggalkan
waktu kosong. Akan tetapi, menyia-nyiakan waktu itu ialah menggunakan waktu
dengan tidak tepat sasaran. Menggunakan waktu dengan hal-hal yang tidak berguna
bahkan menjurus kepada hal-hal yang negatif. Inilah yang perlu kita waspadai
dalam memanfaatkan waktu.
Misalnya
ada seorang yang hobinya memancing ikan disuatu sungai, dengan rekan-rekanya
yang dimana waktu memancing itu ia menghabiskan waktu hingga 15-16 jam dalam
seharinya. Dari hasil memancingannya itu ia hanya memperoleh 3-4 kilo
perharinya. Kemudian ada yang menayakan pada sipemancing itu dimanakah kau
memancing?, pemancing itu mejawab “aku memancing di suatu sungai yang jauh
disana kira-kira memakan waktu 2-3 jam perjalanan. aku terpaksa berangkat
subuh. untuk sampai ditujuan itu harus tepat pukul 6 agar lahan yang aku tapaki
belum diambil orang, lalu, aku sholat shubuh diperjalanan. Begitupu
seterusnya”, lantas berapa kilo kau mendapatkan ikan dalam sehari? Ia menjawab
kemabli “aku menadapatkan ikan dalam sehari kira-kira hanya 3-4 kilo” sekarang
berapa perkilonya itu ikan jika dipasar?, 20 ribu perkilo, lantas berapa modal
yang kau keluarkan dalam sehari untuk pergi memancing itu? Aku mengeluarkan
modal sebesar 60-70 ribu dalam sekali memancing.
Kita
bisa mengambil kesimpulan bahwasanya sipemancing itu hanya menyia-nyiakan waktu
yang telah ia lakukan. Dengan modal sekali memancing 60-70 ribu, terus jika
kita mlihat penghasilan dia sebanyak 3-4 kilo ikan. maka apabila kita kalikan
3x20=60. Itu tidak seimbang antara modal dan penghasilan. Secara sederhana jika
kita mau ikan segar maka pergilah kepasar dan membelinya. Sama sajakan.
Memaknai waktu sebagai suatu
keharusan
Dari
analogi sipemancing diatas yang dalam keseharianya hanya menyia-nyiakan waktu
yang tak berguna. Kita disini Bukan mempermasalahkan hobi dan bukan masalah
pemenuhan kebutuhan akan tetapi yang kita bicarakan disini adalah masalah
pemenafaatan waktu berguna/ tidak bergunanya. Coba kita renungkan, dari pada
kita menghabiskan waktu untuk memancing seharian lantas hasilnya tidak
memuaskan mau bagaimana sikap kita? Dalam waktu 15-16 jam jika kita mau
memanfaatkanya maka sangatlah banyak nilai positif dan keberkahan dari waktu
yang kita gunakan. Misalnya kita gunakan untuk membaca buku , tilawah,
menghadiri majlis ta’lim, seminar, perkumpulan dengan orang-orang hebat,
memperbanyak teman (silaturahmi) belajar, dll yang bersifat positif. Bukan
berarti memancing, nonton tv, bermain, dan leha-leha itu sesuatu yang sifatnya haram
akan tetapi lihat batasanya. Jangan sampai dengan hal tersebut kita menjadi
orang yang berketergantungan terhadap sesautu. Dari mulai bangun tidur hingga
tidur lagi melakukan hal yang sama atas dasar ketergantungan tadi.
Maka
manfaatkanlah waktu bselagi akmu masih diberkahi kesehatan dan masih diberikan
umur yang panjang.
Hukum menyia-nyiakan waktu
Hal-hal
yang menyia-nyiakan waktu itu adalah sifatnya mubazir. Mubazir adalah hal yang
dilakukan akan tetapi tidak ada manfaatnya, dan mubazir pula menurut para ulama
adalah sesautu yang dimana ia melakukan pekerjaan dan pekerjaan tersebut
ditemani oleh sahabat yang bernama setan, baik itu setan yang nampak maupun setan
yang tak nampak. Setan yang nampak adalah hal yang kita lihat (apa yang kita
kerjakan) sedangkan setan yang tak terlihat adalah setan yang berusaha secara
terus menerus menggoda kita agar merlakukan hal-hal yang tidak berguna tadi.
0 komentar:
Posting Komentar